News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kolaborasi HMI dan Institusi Pendidikan dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar

Kolaborasi HMI dan Institusi Pendidikan dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar

Pekanbaru - Lenteraperistiwa.com

Pendidikan dasar memegang peran sentral dalam membentuk karakter, pola pikir, dan kompetensi generasi muda. Dalam konteks Kurikulum Merdeka yang menekankan integrasi antar-mata pelajaran dan penguatan karakter, pembelajaran tematik menjadi salah satu pendekatan utama yang diterapkan di Sekolah Dasar (SD). Namun, tantangan dalam penerapannya masih cukup besar, terutama terkait kreativitas guru, keterbatasan sumber daya, dan keterlibatan pihak eksternal. Menyadari hal ini, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai organisasi kader umat dan bangsa mulai mengambil peran strategis melalui kolaborasi aktif dengan institusi pendidikan.

HMI, yang memiliki rekam jejak panjang dalam gerakan intelektual dan sosial, kini mulai menggagas model kolaboratif dengan sekolah-sekolah dasar, khususnya dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik yang lebih kontekstual dan menyenangkan. Kolaborasi ini tidak hanya berbentuk kunjungan edukatif atau kegiatan bakti sosial, tetapi mulai masuk ke ranah pendampingan kurikulum, pelatihan guru, hingga pengembangan media pembelajaran yang kreatif.

Salah satu bentuk kolaborasi yang tengah dijalankan adalah program “Tematik Cerdas Bersama HMI”, di mana kader-kader HMI yang berasal dari berbagai disiplin ilmu—terutama dari bidang pendidikan, psikologi, dan teknologi—turun langsung ke sekolah-sekolah untuk membantu guru mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), hingga merancang alat peraga tematik yang sesuai dengan karakteristik siswa. Program ini telah mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk dinas pendidikan dan komunitas guru di wilayah tempat HMI berada.

Menurut Ketua Bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan, dan Kepemudaan (PTKP) HMI Cabang Pekanbaru, kolaborasi ini merupakan wujud nyata peran mahasiswa dalam menjawab kebutuhan masyarakat, bukan sekadar wacana akademik. “Kami ingin membuktikan bahwa HMI tidak hanya berbicara di forum-forum kampus, tetapi juga hadir langsung di ruang-ruang kelas, mendampingi guru, dan memberi manfaat langsung bagi siswa,” ujarnya.

Lebih dari itu, kolaborasi ini juga berimplikasi pada peningkatan kapasitas kader HMI sendiri. Melalui interaksi langsung dengan siswa dan guru, para mahasiswa belajar memahami kondisi riil pendidikan dasar di lapangan, melatih kepekaan sosial, serta mengasah kemampuan pedagogik yang akan menjadi bekal penting bagi peran mereka di masa depan, baik sebagai pendidik maupun pemimpin masyarakat.

Institusi pendidikan, dalam hal ini sekolah dasar, juga merasakan dampak positif dari kolaborasi ini. Banyak guru yang mengakui bahwa keberadaan kader HMI dalam proses pembelajaran memberi semangat baru dan membantu memperkaya metode pengajaran. Kepala Sekolah SD Negeri 09 Marpoyan, misalnya, mengungkapkan bahwa selama kegiatan kolaboratif tersebut berlangsung, minat belajar siswa meningkat, dan keterlibatan orang tua juga makin membaik karena pendekatan pembelajaran menjadi lebih hidup dan aplikatif.

Ke depan, kolaborasi ini perlu diperluas dan dilembagakan. Diperlukan payung kerja sama yang lebih sistematis antara HMI dan dinas pendidikan setempat, agar inisiatif ini dapat menjangkau lebih banyak sekolah, terutama di daerah-daerah terpencil yang masih kekurangan tenaga pendidik dan fasilitas belajar. Selain itu, penting juga untuk melibatkan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) agar pendekatan ini dapat diteliti secara akademik dan direkomendasikan sebagai praktik baik (best practice) dalam pendidikan dasar nasional.

Dalam konteks Indonesia Emas 2045, keberhasilan pendidikan dasar akan sangat menentukan kualitas sumber daya manusia bangsa ini. Maka, keterlibatan organisasi kemahasiswaan seperti HMI menjadi bukti bahwa sinergi antara masyarakat sipil dan institusi pendidikan merupakan kunci untuk mempercepat transformasi pendidikan yang inklusif, kreatif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Melalui semangat kolektif dan kerja gotong royong, HMI telah membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari ruang kelas paling dasar. Sebuah langkah kecil dengan dampak besar bagi masa depan anak bangsa. 

Penulis 

CO AUTOR : Dr. Dea Mustika, S.Pd., M.Pd (deamustika@edu.uir.ac.id.)

1. Meilani Herdiana

2. Neza Aprianti Saputri

3. Levina Hardian Franto

4. Salma Dwi gita ariani 

5. Joice Carolina Simatupang

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar