Putra Asal Kampar Terima Penghargaan Duta Bahasa Terbaik V Sumatera Barat Tahun 2025
KAMPAR - Lenteraperistiwa.com
Muhammad Rifki Al Farez merupakan Putra yang berasal dari Kabupaten Kampar Provinsi Riau mendapatkan penghargaan terbaik V dalam pemilihan Duta Bahasa Sumatra Barat, di Hotel Truntum Padang Sabtu(31/05/2025).
Turut hadir pada malam penganugerahan Duta Bahasa Sumatera Barat tersebut Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi, istri wakil Gubernur Barat Dianita Maulin Vasko, Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat Rahmat serta seluruh peserta.
Sebelum ditetapkan sebagai Duta Bahasa para peserta dilakukan karantina selama 6 hari dari tanggal 26-31 Mei 2025 di Hotel Truntum tersebut
Pada malam penganugerahan tersebut nama Muhammad Rifki Al Farez muncul sebagai Terbaik V Duta Bahasa Sumatera Barat Tahun 2025.
Muhammad Rifki Al farez yang akrap disapa Farez mengatakan perasaan bangga dan terharu, sebab masuk kedalam bagian dari duta bahasa sumatera barat adalah yang paling sulit, karna di sini tidak hanya di lihat dari bentuk fisik saja melainkan yang paling utama yaitu brain (pengetahuan/kecerdasan) dan juga tahun lalu pernah mencoba tapi sayang nya gugur di top 30 dan kemudian mencoba lagi di tahun ini dan alhamdulillah ketika malam penganugerahan saya dipercayakan sebagai terbaik 5 duta bahasa sumatra barat tahun 2025.
"Alhamdulillah saya merasa bangga atas pencapaian penganugerahan Duta Bahasa terbaik V Sumatera Barat ini, meskipun sempat gagal, tetapi saya tetap mencoba lagi" katanya.
Orang tua saya sangat berperan penting dalam tumbuh dan berproses saat sekarang ini, jika mereka tidak mendukung dan memberikan motivasi, mungkin saya tidak akan ada di panggung penganugerahan pada malam ini.
"orang tua adalah pondasi utama untuk menuju pencapaian ini, karena tanpa mereka saya ini tidak ada apa-apanya" ucapnya.
Farez berharap tentu dengan adanya amanah baru ini, saya bisa lebih baik lagi kedepannya dan bisa menjalankan amanah ini sebaik mungkin selama setahun bahasa.
"saya berharap dan berpesan kepada seluruh pembaca yaitu duta bahasa bukan lah ahli bahasa, namun bagaimana kita bisa berbuat lebih untuk bahasa sebagai identitas dan jati diri bangsa"harapnya.(Ys)
Posting Komentar